Rabu, 13 Juni 2012

Resume B.Indonesia Pertemuan 11

***Penulisan Karangan Ilmiah***

Pertemuan 11

Macam Karangan :
► Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku. Misal: anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama
► Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah. Misal: artikel, editorial, opini, reportase
► Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.

 Karangan Ilmiah :
►Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
►Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah :
►Penulis akan terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.
►Penulis akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
►Penulis akan dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan sistematis.
►Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual
►Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Ciri-ciri Karangan Ilmiah :
►Menyajikan fakta obyektif
►Penulisan cermat
►Tidak mengejar keuntungan pribadi
►Sistematis
►Tidak emotif
►Selalu didukung oleh data
►Memuat kebenaran
►Tidak melebih-lebihkan sesuatu


Penulisan Dalam Karangan Ilmiah

Penulisan dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:

a. Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.

b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.
Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah

c. Aspek argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.

d. Aspek teknik penyusunan
yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.

e. Aspek bahasa
yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.

Cendikia :
►Kecermatan pemilihan kata/diksi
►Contoh:
Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia. Pada era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama karena pengaruh budaya Barat yang masuk ke Indonesia.


Lugas :
►Diungkapkan secara langsung
►Contoh:
    - Para pendidik yang kadang kala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.


Jelas, Bertolak dari Gagasan, Formal :
►Jelas : Tidak menggunakan kalimat yang bertele-tele
►Bertolak dari Gagasan: tidak melenceng
►Formal :
    - Adanya kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat).
    - Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Obyektif, Konsisten :
►Obyektif : Tidak emosional dan memihak
►Konsisten: penggunaan istilah dan penyebutan

Sumber :
* http://ary-education.blogspot.com/2008/06/penulisan-karangan-ilmiah.html
* Slide Materi Pert-11 Bu.Diah ..

Resume B.Indonesia Pertemuan 12 & 13

PENULISAN KARYA ILMIAH
(Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka)

Pertemuan 12 & 13

  • KUTIPAN
Kutipan adalah pengambil alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri.

Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah.Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Cara penyebutan kutipan ada 2 cara, yaitu system catatan kaki dan sistem catatan langsung ( catatan perut ). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip:

* Penulisan nama pengarang menggunakan nama akhir disertai tahun.
* Jika pengarangnya dua orang, ditulis nama akhir kedua pengarang tersebut.
* Jika pengarangnya lebih dari 2 orang, tuliskan nama akhir pengarang pertama diikuti dkk.
* Jika nama pengarangnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran.
* Untuk karya terjemahan, nama pengarang yang dituliskan adalah nama pengarang asli.

Mengutip dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

JENIS KUTIPAN

A. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Cara penulisannya sebagai berikut :

1.) Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,

* Diketik seperti ketikan teks
* Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
* Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan.

2.) Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,

* Diketik satu spasi
* Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
* sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.

B. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Adapun cara penulisannya sebagai berikut :

* Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa
* Semua kutipan harus dirujuk
* sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
  • CATATAN KAKI
Catatan kaki (footnote) adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

A. Fungsi catatan kaki

Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan karya orang lain.

B. Pemakaian

Catatan kaki dipergunakan sebagai :
  • Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber
  • Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula
  • Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
  • Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
C.
Penomoran

Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.

D. Penempatan

Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.

E. Unsur-unsur Catatan Kaki

Untuk Buku

1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).

2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.

3) Nama atau nomor seri, kalau ada.

4) Data publikasi :
  • Jumlah jilid, kalau ada
  • Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
  • Nama penerbit, diikuti koma di antara.
  • Tahun penerbitan. tanda kurung
5) Nomor jilid kalau perlu.

6) Nomor halaman diikuti titik (.)

Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala

1) Nama pengarang.
2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“…”).
3) Nama majalah, digarisbawahi.
4) Nomor majalah jika ada.
5) Tanggal penerbitan.
6) Nomor halaman.

Perlu diketahui bahwa banyak cara yang teiah diterapkan sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Dalam pelaksanaannya mungkin setiap instansi / perguruan tinggi menerapkan aturan-aturan yang berbeda-beda dalam penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan, namun ketiga hal yang telah dijelaskan di atas memiliki fungsi, yakni :
  • Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
  • Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
  • Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
  • Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
  • Menjaga etika penulisan karya ilmiah dimana setiap karya orang lain patut diberikan penghargaan tersendiri.
  • DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan utama dalam suatu tulisan ilmiah. Selain buku, majalah, surat kabar, catatan harian, dan hasil pemikiran ilmuan juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam menulis. Walija (1996:149) mengatakan bahwa daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan karangan. Unsur-unsur pada daftar pustaka hampir sama dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya pada daftar pustaka tiada nomor halaman.

Unsur-unsur pokok daftar pustaka adalah sebagai berikut:

A. Buku sebagai Bahan Referensi
  1. Nama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik.
  2. Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama.
  3. Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi.
  4. Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit.
  5. DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah.
Contoh penulisan daftar pustaka buku sebagai referensi:

Ismail, Taufiq. 1993. Tirani dan Benteng. Jakarta: Yayasan Ananda.
Mulya, Hamdani. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Lhokseumawe: STAIN Malikussaleh.

Namun, jika bahan rujukan atau acuan dalam daftar pustaka yang bersumber dari internet ditulis sesuai dengan aturannya tersendiri berdasarkan pendapat Alamsyah (2008:119) sebagai berikut:

B.Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal
Nama penulis di tulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.

Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No 4, (http://www.bekasi.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

C.Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).

Contoh: 1
Davis, A. (a.davis @uwt.ary.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tolls. Email kepada Alison Hunter (hunter @usq.ed.au).

Contoh: 2
Aryadi, Wahyu. (mimpi @yahoo.com). 15 Oktober 2009. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Email kepada Redaktur Majalah (redaksi @gmail.com).
 
Sumber :
* http://aviscena-ary.blogspot.com/2010/11/kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-pustaka.html

Resume B.Indonesia Pertemuan 10

***Tema, Topik, Judul Tulisan Dan Kerangka Karangan***

Pertemuan 10

Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Tema
Pengertian :
  • merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan.
  • Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.
Syarat Tema yang Baik :
1. Tema menarik perhatian penulis.
Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh penulis supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Judul
Pengertian  Judul :
  • Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).
  • Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
  • Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.
  • Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.

Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
1. Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan
bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap
menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

Fungsi Judul :

1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membacanya atau untuk mempelajari isinya.
3. Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupnya.
4. Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

Perbedaan Topik dan Judul Dalam Membuat Kerangka Karangan
1. Tema → tithenai (Yunani) : menempatkan/meletakkan, suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya
Topik→ topoi (Yunani) : tempat, pokok pembicaraan
2. Topik : Umum, Belum menggambarkan sudut pandang penulis.
Judul:Spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan judul berawal dari topik.

Persamaan Topik dan Judul
Topik dan judul dapat dijadikan judul karangan.
Syarat judul karangan:
  • Singkat dan padat
  • Menarik perhatian
  • Mengambarkan inti pembahas
  • Atraktif, bombastis, dan menarik perhatian (berita dan iklan).
Kerangka Karangan
• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
• Berfungsi untuk mengarahkan.
• Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu.
• Macam kerangka karangan :
   – Kerangka topik
   – Kerangka kalimat


Sumber :
* http://pyia.wordpress.com/2010/11/06/tematopikjudul-dalam-bahasa-indonesia/

* http://id.wikipedia.org/wiki/Topik
* Slide Materi Pert-10 Bu.Diah ..

Selasa, 12 Juni 2012

Resume B.Indonesia Pertemuan 9

***PENGEMBANGAN ALINEA***

Pertemuan 9

Berbagai Macam Pengembangan Alinea :
►Metode Definisi
►Metode Proses
►Metode Contoh
►Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
►Metode Umum-khusus/ khusus-umum
►Metode Klasifikasi
►Metode Perbandingan

Metode Definisi :
Apa dan siapakah pahlawan itu? Pahlawan adalah orang yang berpahala. Mereka yang berbuat baik, melaksanakan kewajiban dengan baik, berjuang tanpa pamrih adalah pahlawan. Pahlawan tidak menuntut balas jasa, tidak ingin dihargai, tidak meminta pengakuan dari orang lain. Mereka berbuat berdasarkan idealisme, citacita luhur, berjuang untuk kepentingan umum, membela nusa, bangsa dan negara. Pahlawan
sejati adalah pahlawan yang tidak ingin disanjung dan dijunjung.

Metode Proses :
Cara pertama untuk membuat semen melalui proses basah yaitu dimulai dengan mencampur semua bahan baku dengan air. Setelah itu, dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancurkan tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.

Metode Contoh :
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti e-government, ecommerce, e-education, e-medicine, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan teknologi.

Metode Sebab-akibat/Akibat-sebab :
►Sebab-akibat
Kasus kerusuhan Batam lebih banyak dipicu oleh perlakuan diskriminatif terhadap pekerja Indonesia. Dikatakan diskriminatif karena upah yang tidak sama antara pekerja Indonesia dan tenaga asing dengan tugas yang sama. Selain itu, sering diperlambatnya pembayaran upah serta berlarut-larut menyelesaikan persoalan berkaitan dengan buruh. Akibatnya, pekerja Indonesia menjadi mudah emosi dan puncaknya adalah terjadinya kerusuhan tersebut.
►Akibat-sebab
Dia terpaksa tidak masuk sekolah hari ini. Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayahnya yang dinanti-nantikan
kedatangannya dari Jakarta, belum tiba. Adik-adiknya yang masih kecil tidak ada yang menjaga.

Metode Umum-khusus :
(1) Semua isi alam ini ciptaan Tuhan. (2) Ciptaan Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. (3) Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-baiknya. (4) Akan tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, dan menyia-nyiakannya.

Metode Khusus-umum :
(1) Sudah beberapa kali Pancasila dirongrong bahkan hendak diubah dan dipreteli. (2) namun setiap usaha itu gagal. (3) Betapapun usaha itu dipersiapkan dengan cara yang teliti dan matang, semuanya dapat dihancurleburkan. (4) Hal ini menjadi bukti yang meyakinkan kita bahwa Pancasila memang benar-benar sakti.

Metode Klasifikasi :
Indonesia disebut sebagai negara dengan perekonomian paling korup di Asia, dengan skor 8,32. Indikasi tersebut berasal dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Risiko Politik dan Ekonomi (PERC). Tempat kedua diduduki oleh Thailand skor 7,63. Kamboja menempati tempat ketiga dengan skor 7,25, diikuti India dengan skor 7,21 dan Vietnam, 7,11. Philipina yang disebut sebagai negara terkorup tahun 2008 berhasil menurunkan skornya menjadi 7 dan berada di tempat keenam.

Metode Perbandingan :
Pantun dan syair mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. Keduanya tergolong puisi lama yang terdiri atas 4 baris. Pada syair, keempat barisnya merupakan isi, sedangkan pada pantun isinya terletak pada barus ke-3 dan ke-4. Pantun berasal dari Indonesia, sedangkan syair berasal dari sastra Arab

Sumber :
* Slide Materi Pert-9 Bu.Diah ..

Resume B.Indonesia Pertemuan 8

***ALINEA / PARAGRAF***

Pertemuan 8

Alinea atau paragraf: penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema.

Syarat Paragraf :
  1. KESATUAN = Setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok.
  2. KOHERENSI = Setiap paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya.
  3. KELENGKAPAN = Berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik.
Unsur-Unsur Paragraf :
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama
3. Kalimat penjelas
4. Judul (kepala karangan).
Syarat suatu judul :
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik

Ciri-Ciri Kalimat Topik :
* Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
* Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
* Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
* Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan.
Ciri-Ciri Kalimat Utama :
Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti berikut ini :
• Sebagai keseimpulan ....
• Yang penting ....
• Jadi, ...
• Dengan demikian, ....
• Intinya ...
• Pada dasarnya ....
Ciri-Ciri Kalimat Penjelas Umumnya berisikan :
• Contoh-contoh
• Peristiwa ilustratif
• Uraian-uraian kecil
• Kutipan-kutipan, dan
• Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.


Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
1. Deduktif : kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea.
2. Induktif : kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea.
3. Variatif : kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea.
4. Deskriptif atau naratif : kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
Berdasarkan menurut sifat isinya :
1. Alinea Persuasif
2. Alinea Argumentatif
3. Alinea Naratif
4. Alinea Deskriptif
5. Alinea Ekspositoris
Berdasarkan menurut fungsinya dalam karangan :
1. Alinea Pembuka
2. Alinea Pengembang
3. Alinea Penutup

Jenis-Jenis Karangan :
  1. Eksposisi : berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
    Contoh : Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secara seksama, bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan. 
  2. Argumentasi : bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
    Contoh : Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng dan selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut. 
  3. Deskripsi : berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
    Contoh : Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam. 
  4. Persuasi : karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
    Contoh : Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras, sehingga perlu pengolahan dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan. 
  5. Narasi : karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
    Contoh : Andi terkejut melihat neneknya tiba-tiba datang. Ia langsung saja menjerit sekencangnya. Tak disangka neneknya marah dan memukul kepalanya dengan tongkat kecil yang selalu dibawanya.
Contoh Alinea Persuasif :
Hadir sebagai ponsel bisnis, E72 tampil elegan dan sarat teknologi. Didukung oleh OVI services, Nokia E72 memiliki berbagai feature untuk mendukung berbagai keperluan bisnis dan kerja Anda. Seluruh handset Nokia tidak hanya hadir dengan spesifikasi hardware yang tinggi, namun juga berbagai feature dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dengan begitu banyak feature bisnis yang disuguhkan, tidak salah apabila Nokia E72 menjadi pilihan bagi Anda yang sering berkomunikasi menggunakan e-mail dan
online messaging.

Contoh Alinea Deskriptif :
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri adalah tempat para penjual buah. Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging sapi dan daging ayam.

Contoh Alinea Ekspositoris :
Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter kain untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besar uang yang masuk ke kas DKI Jakarta yang berasal dari Pasar Tanah Abang.

Contoh Alinea Argumentatif :
Dalam rangka menghadapi isu perlambatan perekonomian dunia, pemerintah Indonesia melakukan beberapa hal agar pertumbuhan perekonomian tetap terjaga dengan baik. Salah satu yang diubah dalam APBN-P 2012 yaitu dengan cara mengubah angka subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut dilakukan pemerintah untuk merespons harga minyak dunia yang sudah melambung
tinggi melebihi asumsi harga minyak ICP sebesar USD90 per barel, serta untuk menjaga keberlangsungan sumber daya minyak di Indonesia. Untuk itulah pemerintah berharap masyarakat dapat memahami kenaikan harga BBM yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pemerintah.

Sumber :
* http://peperonity.com/go/sites/mview/bahasa-indonesia/17750098
* Slide Materi Pert-8 Bu.Diah ..