TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA
Ejaan : Seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasaMengeja : kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata.
SEJARAH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA
1. Ejaan Van Ophuijsen à(1901 – 1947) = Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia
2.Ejaan Republik (ejaan Suwandi) à (1947 – 1972) = Menteri PP dan K RI saat itu
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) à 16 Agt. 1972 – sekarang)
PENULISAN UNSUR SERAPAN
* Unsur serapan diambil dari bahasa daerah dan bahasa asing
* Berdasar integritasnya, unsur serapan dibagi menjadi:
a. Belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, pengucapannya masih mengikuti cara asing.
Misal: reshuffle, shuttle cock
b. Pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Misal:
haemoglobin menjadi hemoglobin
authentic menjadi autentik
colonel menjadi kolonel
central menjadi sentral
technique menjadi teknik
PILIHAN KATA/DIKSI
DIKSI
Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya.
Tepatà makna, logika, maksud
Sesuaià konteks social
Fungsi Diksi
Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
MAKNA DENOTATIF & KONOTATIF
Makna Denotatif :
Kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tambahan.
Contoh:
Wajahnya cantikà menunjukkan paras/rupa Adik menggambar segitigaà menunjukkan bentuk segitiga
Makna Konotatif
Makna yang mengandung asosiasi-asosiasi tambahan, makna yang tidak sebenarnya
Contoh :
Makna Denotatif & Konotatif
- Gol yang cantikà bola yang menggelinding dan sangat susah untuk ditebak oleh kiper
KATA UMUM & KHUSUS
Kata umum/subordinat : acuannya lebih luas
Contoh : Ikan bermacam-macam jenis ikan
Kata khusus/hiponim : acuannya lebih khusus
Contoh : lele, tuna nama jenis ikan
Semakin luas ruang lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, makin
terbuka kemungkinan salah dalam pemaknaannya.
Mis: berjalan pelan, lebih umum dibanding berjalan perlahan-lahan
Kata Konkret & Abstrak
Kata konkret : kata yang mudah diserap pancaindra
Contoh: meja, rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara
Kata Abstrak: Tidak mudah diserap pancaindra
Contoh: keinginan, angan-angan, perdamaian, kebahagiaan
Kata Penghubung Berpasangan
Jarak antara Surabaya dengan Sidoarjo hanya 27 km.
Ia tidak memerlukan hadiah uang, melainkan barang
Baik anak ataupun cucu semua datang di pesta itu.
Bukan aku yang tidak mau, tetapi dia yang tidak suka
antara …. dan …
tidak …, tetapi …
baik ….maupun …..
bukan …, melainkan …..
Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia
0 komentar:
Posting Komentar